Kerucut dapat didefinisikan sebagai bangun ruang
sisi lengkung yang menyerupai limas segi-n
beraturan yang bidang alasnya berbentuk lingkaran. Kerucut dapat dibentuk dari
sebuah segitiga siku-siku yang
diputar satu putaran penuh (360°), di mana sisi siku-sikunya sebagai pusat
putaran seperti gambar di bawah ini.
Bangun ruang kerucut pada gambar di atas dibentuk dari segitiga siku-siku TOA dengan siku-siku di titik O. Kemudian segitiga siku-siku tersebut yang diputar, di mana sisi TO sebagai pusat putaran maka diperoleh bangun ruang seperti gambar traffic cone di atas.
Bangun ruang kerucut pada gambar di atas dibentuk dari segitiga siku-siku TOA dengan siku-siku di titik O. Kemudian segitiga siku-siku tersebut yang diputar, di mana sisi TO sebagai pusat putaran maka diperoleh bangun ruang seperti gambar traffic cone di atas.
Sama seperti bangun ruang tabung, bangun ruang kerucut juga memiliki unsur-unsur
penyusunnya. Untuk mengetahui unsur-unsur kerucut perhatikan gambar di bawah
ini.
a. Sisi
Alas Kerucut
Sisi alas kerucut merupakan sisi yang berbentuk lingkaran dengan pusat O (lihat gambar
di atas).
b. Jari-Jari
Kerucut
Sekarang perhatikan titik A dan O dan titik B dan
O pada bidang alas kerucut. Ruas garis AO dan BO dinamakan jari-jari lingkaran
(jari-jari bidang alas kerucut). Jari-jari lingkaran merupakan jarak pusat lingkaran
ke titik pada lingkaran.
d. Diameter
atau Garis Tengah Lingkaran
Sekarang perhatikan ruas garis AB. Ruas garis AB
dinamakan diameter atau garis tengah lingkaran. Diameter lingkaran merupakan
ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran yang melalui titik pusat
lingkaran. Panjang diameter lingkaran merupakan dua kali jari-jari lingkaran.
e. Tinggi
Kerucut
Sekarang perhatikan titik O dan T. Ruas garis
yang menghubungkan titik O dan T dinamakan tinggi kerucut, biasanya dinotasikan
dengan t. Tinggi kerucut disebut juga
sumbu simetri putar kerucut.
f.
Selimut Kerucut
Selimut kerucut merupakan bidang kerucut selain bidang
alas atau bidang lengkung. Selimut kerucut sering disebut dengan sisi lengkung kerucut.
Garis-garis pada selimut kerucut yang ditarik dari titik puncak T ke titik pada
lingkaran (misalnya TA dan TB) dinamakan garis
pelukis kerucut (s).
Dengan unsur-unsur dari bangun ruang kerucut yang
sudah dijelaskan di atas, kita bisa menentukan luas permukaan kerucut.Luas Permukaan Kerucut
Secara geometris gambar benda-benda di atas yang
berbentuk bangun ruang kerucut dapat digambarkan seperti gambar bawah ini.
Sisi alas kerucut berbentuk lingkaran dan sisi
tegak berupa bidang lengkung yang disebut selimut kerucut. Jadi bangun ruang kerucut
dibatasi oleh dua sisi, yaitu sisi alas dan selimut kerucut. Pada gambar di
atas, t merupakan tinggi kerucut, r adalah jari-jari alas kerucut, dan s disebut garis pelukis.
Bila kerucut dipotong menurut garis pelukis s dan
sepanjang keliling alasnya, maka didapat jaring-jaring kerucut, seperti gambar
di bawah ini.
Jika
diperhatikan luas permukaan kerucut di atas
terdiri dari luas alas lingkaran A dan luas selimut BCB’. Untuk
menghitung luas
permukaan kerucut, kita harus mencari luas selimut terlebih dahulu. Luas
selimut kerucut dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan antara luas
juring dengan panjang busur lingkaran. Dalam hal ini, luas selimut
tersebut merupakan
luas juring lingkaran dengan titik pusat di C dan berjari-jari s (garis pelukis kerucut menjadi
jari-jari lingkaran C), seperti gambar di bawah ini.
Maka, luas selimut kerucut atau luas juring BCB’
dapat di cari dengan menggunakan hubungan antara luas juring dengan panjang
busur lingkaran, yakni
Luas BCB’/Luas
C = Panjang BB’/keliling C
Dalam hal ini panjang BB’ merupakan keliling lingkaran A yakni 2πr, sedangkan luas lingkaran C dapat dicari dengan
menggunakan jar-jari s yang merupakan garis pelukis kerucut yakni πs2
dan keliling lingkaran C dapat dicari yakni 2πs. Maka persamaan di atas
menjadi:
Luas BCB’/πs2 = 2πr/2πs
Luas BCB’/πs2 = r/s
Luas BCB’ = πs2r/s
Luas BCB’ = πrs
Jadi luas selimut kerucut dapat dirumuskan:
L selimut = πsr
Sedangkan alas kerucut merupakan luas lingkaran
A yakni πr2, maka luas permukaan kerucut dapat dicari yakni:
L = luas alas + luas selimut
L = πr2 + πsr
L =πr(r+s)
Jadi luas permukaan kerucut dapat dirumuskan:
L = πr(r+s)
Panjang s dapat dicari dengan menggunakan
teorema Phytagoras, yakni:
s2 = r2 + t2
s = √(r2 + t2)
Volume Kerucut
Perhatikan gambar
di bawah ini.
Karena kerucut alasnya berbentuk lingkaran, maka:
Kita juga telah mengetahui bahwa luas lingkaran dirumuskan yaitu:
Maka maka volume kerucut dapat dirumuskan yakni:
Gambar di atas sebelah kiri menunjukkan bangun
limas segi banyak beraturan. Jika rusuk-rusuk pada bidang alasnya diperbanyak
secara terus-menerus maka akan diperoleh bentuk yang mendekati kerucut (gambar
di atas sebelah kanan). Oleh karena itu, kerucut dapat dipandang sebagai limas.
Kerucut memiliki bidang alas berupa daerah lingkaran dan bidang sisi tegaknya
berupa bidang lengkung yang disebut selimut kerucut.
Karena kerucut merupakan limas segi banyak, maka
volume kerucut dapat dicari dengan menggunakan konsep volume limas. Kita ketahui
bahwa volume limas dicari dengan persamaan matematis:
Volume = 1/3 x luas alas x tinggi
Karena kerucut alasnya berbentuk lingkaran, maka:
Volume = 1/3 x luas lingkaran x tinggi
Kita juga telah mengetahui bahwa luas lingkaran dirumuskan yaitu:
L = πr2
Maka maka volume kerucut dapat dirumuskan yakni:
Volume = 1/3 x πr2 x t
Volume = 1/3(πr2t)
Jadi, volume kerucut adalah:
V = (1/3)πr2t
Dalam hal ini:
V = volume kerucut
r = jari-jari alas kerucut
t = tinggi kerucut
π = 3,14
atau 22/7.
Contoh Soal
1. Luas permukaan kerucut dengan diameter 10 cm dan
tinggi 12 cm adalah ….
A. 85 π
cm2
B. 90 π
cm2
C. 220 π
cm2
D. 230 π
cm2
2. Diketahui sebuah kerucut berdiameter 14 cm dan
tingginya 6 cm. Hitunglah volume kerucut tersebut.
Penyelesaian
1. Kita harus mencari nilai s terlebih dahulu,
dalam hal ini r = d/2 = 5 cm, maka:
s = √(r2 + t2)
s = √(52 + 122)
s = √(25 + 144)
s = √169
s = 13 cm
L = πr(r+s)
L = π.5.(5+13)
L = 90 π cm2
Jadi, luas permukaan kerucut tersebut adalah 90
π cm2 (Jawaban B)
2. d = 14 cm => r = ½ x 14 cm = 7 cm
V = (1/3)πr2t
V = (1/3)(22/7)(7 cm)2.6 cm
V = 308 cm2
Jadi, volumenya adalah 308 cm3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar