Ilmu statistika telah digunakan ribuan tahun yang lalu oleh bangsa Babilonia kuno, Mesir kuno, dan Cina kuno. Pada zaman itu statistika hanya digunakan untuk menghitung jumlah populasi untuk tujuan pemungutan pajak. Kemudian statistika mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak awal abad ke-15 sampai sekarang, ahli-ahli statistika mulai menyadari bahwa statistika bisa diterapkan dalam berbagai bidang yang lebih luas, seperti industri, kedokteran, genetika, pendidikan dan lain-lain.
Statistika sangat erat kaitannya dengan data.
Oleh karena itu, sebelum membahas mengenai statistika, Anda harus tahu apa pengertian data. Untuk mengetahui apa
pengertian data silahkan simak ilustrasi berikut.
“Seorang
guru ingin mengetahui tinggi badan dan tingkat kesehatan lima orang siswanya.
Kemudian guru tersebut menyuruh salah satu siswanya yang bernama Anggie untuk
mengukur tinggi lima orang termannya tersebut. Berdasarkan hasil pengukuran
yang dilakukan oleh Anggie maka diperoleh tinggi badan siswa yakni Iwan dengan
tinggi badan 158 cm, Agus dengan tinggi badan 156 cm, Zuki dengan tinggi badan
152 cm, Hendra dengan tinggi badan 160 cm, dan Dewi dengan tinggi badan 153 cm”.
Berdasarkan ilustrasi di atas, bilangan 158 cm
merupakan tinggi badan seorang siswa. Fakta tunggal ini dinamakan datum. Adapun
hasil seluruh pengukuran terhadap lima orang siswa disebut data. Datum
dibedakan menjadi dua yaitu datum dalam bentuk angka (misalnya tinggi badan
siswa, skor ulangan umum siswa, waktu tempuh seorang pelari, dll) dan datum
dalam bentuk kategori (misalnya baik atau buruk, tinggi atau pendek, dll). Data
juga dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi dua yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif.
Data kuantitatif merupakan data yang berupa
bilangan dan nilainya bisa berubah-ubah. Data kuantitatif biasanya diperoleh
dengan menggunakan alat ukur, misalnya tinggi badan siswa kelas IX sebanyak
lima orang siswa. Sedangkan data kualitatif merupakan data yang menggambarkan
keadaan objek yang dimaksud, misalnya selain ganteng, Arjuna juga pintar
memanah. Biasanya data kualitatif diperoleh berdasarkan indra kita.
Sekarang kembali lagi ke ilustrasi di atas. Berdasarkan
data yang diperoleh, Anggie menyimpulkan bahwa dari kelima siswa tersebut bahwa
siswa yang paling tinggi badannya adalah Hendra dan siswa yang paling pendek
badannya adalah Zuki.
Ketika Anggie menarik kesimpulan berdasarkan
data di atas, sebenarnya ia telah menggunakan statistika. Jadi, statistika adalah ilmu yang berhubungan
dengan pengumpulan data, perhitungan atau pengolahan data, serta penarikan
kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.
B. Populasi Dan Sampel
Untuk memudahkan Anda memahami apa pengertian
populasi dan sampel, silahkan simak ilustrasi berikut. “Pada saat jalan-jalan ke pemandian air panas Banjar, kabupaten
Buleleng. Di sepanjang pinggir jalan Singaraja-Seririt, Vivien melihat penjual
anggur berjejer menjajakan dagangannya. Kemudian ia berniat membeli buah anggur
untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarganya. Sebelum membeli buah
anggur tersebut, Vivien ingin mencicipi terlebih dahulu buah anggur tersebut.
Setelah mendapat ijin dari pemilik anggur, maka Vivien mengambil beberapa buah
anggur dari beberapa tempat berbeda di dalam keranjang buah, yaitu beberapa anggur
yang terletak di bagian dasar keranjang, beberapa anggur yang terletak di
bagian tengah keranjang dan beberapa anggur yang terletak di bagian atas
keranjang. Setelah mencicipi ternyata semua anggur tersebut manis rasanya. Oleh
karena itu, Vivien memutuskan untuk membeli 4 kg anggur tersebut”.
Nah dari ilustrasi di atas, beberapa buah anggur
yang diambil Vivien untuk dicicipi disebut sampel, sedangkan seluruh anggur
dalam keranjang disebut populasi. Jadi, apa
pengertian populasi dan sampel?
Populasi
dapat didefiniskan sebagai sekelompok
objek yang bisa berupa bilangan, benda, orang, binatang dan lain
sebagainya yang dibicarakan atau yang menjadi objek pengamatan.
Sedangkan
definisi dari sampel adalah sebagian dari populas yang diambil untuk
dijadikan objek pengamatan langsung dan dijadikan dasar dalam penarikan
kesimpulan mengenai populasi.
C. Jenis Pengumpulan dan Pemeriksaan Data
Jenis-jenis data menurut sifatnya dibagi menjadi
dua golongan yakni data kuantitatif dan data kualitatif.
1) Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Data kuantitatif juga terbagi
atas dua bagian, yaitu data cacahan dan data ukuran. Dimana data cacahan (data
diskrit) adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung. Misalnya, data jumlah
anak dalam keluarga, sedangkan data ukuran (data kontinu) adalah data yang diperoleh
dengan cara mengukur. Misalnya, data tinggi badan siswa.
2) Data kualitatif
adalah data yang tidak berbentuk angka atau bilangan. Misalnya, data warna dan
mutu barang.
Dalam sebuah penelitian atau percobaan kita
perlu mengumpulkan data. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan
data, antara lain wawancara, pengisian lembar pertanyaan (questionnaire), pengamatan (observation),
dan mengolah atau menggunakan data yang sudah ada.
Dalam proses pengumpulan data seringkali data
yang dikumpulkan berupa bilangan desimal. Sesuai ketelitian yang dikehendaki,
bilangan tersebut dapat dibulatkan. Aturan pembulatannya adalah sebagai
berikut.
“Jika
angka yang mengalami pembulatan lebih dari atau sama dengan 5, angka yang di
depannya ditambah satu dan jika angka yang mengalami pembulatan kurang dari 5, angka
tersebut dihilangkan”
Misalnya, diketahui hasil pengukuran kadar asam
cuka pada suatu larutan sebesar 0,36205. Angka tersebut jika dibulatkan sampai dengan
empat angka di belakang koma menjadi 0,3621, sedangkan jika dibulatkan sampai
dengan dua angka di belakang koma menjadi 0,36.
Setelah data terkumpul maka kita harus memeriksa
data itu kembali. Misalkan, seorang guru mencatat hasil ulangan matematika seluruh
siswanya. Sebelum mencari nilai rata-ratanya, ia perlu memeriksa untuk
memastikan data yang diperolehnya tidak salah catat. Ia juga perlu memeriksa
apakah ada nilai-nilai yang harus dibulatkan atau tidak. Kesalahan pencatatan dan
pembulatan data ini akan menyebabkan nilai rata-rata ulangan matematika di
kelas tersebut tidak sesuai dengan data yang sebenarnya.
D. Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel Dan Diagram
1. Diagram Batang (Histogram)
Diagram batang atau histogram merupakan salah
satu jenis bentuk diagram yang digunakan untuk penyajian data. Disebut diagram
batang karena terdiri dari beberapa batang yang disusun secara vertikal atau
horisontal. Untuk menggambar diagram batang diperlukan dua sumbu yaitu sumbu
mendatar (horizontal) dan sumbu tegak (vertikal) yang saling berpotongan secara
tegak lurus.
2. Diagram Garis
Diagram
garis biasanya digunakan untuk
menggambarkan keadaan yang berkesinambungan. Masih ingatkah Anda dengan
materi
gerak, baik itu gerak lurus beraturan (GLB) maupun gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) pada pelajaran fisika? Pada materi gerak Anda akan
mengenal
isitilah grafik jarak terhadap waktu, grafik kecepatan terhadap waktu,
dan lain
sebagainya.
Grafik atau diagram garis juga memerlukan sistem
sumbu datar dan sumbu tegak yang saling berpotongan tegak lurus. Pada umumnya,
sumbu datar menunjukkan waktu, sedangkan sumbu tegak menunjukkan data yang
berubah menurut waktu. Untuk contoh diagram garis silahkan perhatikan gambar
diagram garis di bawah ini.
Pada gambar di atas merupakan contoh diagram
garis hubungan antara kecepatan suatu benda terhadap waktunya. Pada awalnya
(titik A) benda tersebut diam (kecepatan nol) kemudian pada detik ke-3
kecepatan benda menjadi 2 m/s (titik B) sampai detik ke 7 juga kecepatannya
sama yaitu 2 m/s (titik C) dan pada detik ke 9 kecepatan benda menjadi 5 m/s
(titik D).
Diagram
Gambar atau Piktogram
Menurut wikipedia, piktogram adalah suatu
ideogram yang menyampaikan suatu makna melalui penampakan gambar yang
menyerupai atau meniru keadaan fisik objek yang sebenarnya. Berikut di bawah
ini merupakan contoh gambar piktogram.
Piktogram ini bisa digunakan untuk menyajikan
suatu data statistik yang sering disebut sebagai diagram gambar. Jadi, diagram
gambar atau piktogram adalah bagan yang menampilkan data dalam bentuk gambar.
Menyajikan data dalam bentuk piktogram merupakan cara yang paling sederhana.
Misalkan di suatu daerah tercatat data banyak penduduk
suatu desa maka banyak penduduk tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk gambar
orang. Misalnya, satu gambar orang melambangkan 1.000 orang. Jika di daerah itu
terdapat 500 orang, data tersebut ditampilkan sebagai setengah gambar orang. Untuk
contoh diagram gambar atau piktogram silahkan perhatikan contoh soal di bawah
ini.
Diagram
Lingkaran
Diagram lingkaran merupakan salah satu penyajian
data statistik yang berbentuk lingkaran. Biasanya diagram lingkaran dinyatakan
dalam bentuk derajat atau persentase. Berikut contoh diagram lingkaran yang
dinyatakan dalam bentuk persentase seperti gambar di bawah ini.
Langkah-langkah membuat diagram lingkaran yakni:
membuat sebuah lingkaran pada kertas kemudian membagi lingkaran tersebut
menjadi beberapa juring lingkaran
untuk menggambarkan kategori yang datanya telah diubah ke dalam derajat atau
persentase.
D. Mean,Median,Modus
1. Mean
Mean (rataan) suatu data adalah jumlah seluruh datum dibagi oleh
banyaknya datum. Mean dilambangkan dengan huruf kecil dengan garis diatasnya.
Karena kesulitan membuat huruf kecil dengan garis di atasnya, maka
untuk lambang mean (rataan) menggunakan lambang Ẍ (huruf x kapital dengan dua titik di atasnya).
Jika suatu data terdiri atas n datum, yaitu x1, x2,
... xn, mean dari data tersebut dirumuskan sebagai berikut.
Untuk jumlah datum biasanya ditulis dengan
lambang ∑ (dibaca sigma), maka mean dapat dirumuskan dengan notasi:
Ẍ = ∑X /n
dengan:
Ẍ = rata-rata (mean)
∑X = jumlah datum
n = banyak datum.
2. Median
Median adalah nilai tengah dari data
yang telah diurutkan dari datum
terkecil ke datum terbesar. “Jika banyak
datum ganjil, mediannya adalah datum yang tepat berada di tengah data setelah
diurutkan. Datum ini tepat membagi data menjadi dua kelompok datum yang sama
banyak. Jika banyak datum genap, mediannya adalah mean atau rata-rata dari dua
datum yang terletak di tengah setelah data tersebut diurutkan”. Median
biasanya dinotasikan dengan Me.
Bagaimana mencari median suatu data jika data tersebut memiliki datum yang
sangat banyak?
Untuk mencari median suatu data dengan datum
yang sangat banyak dapat digunakan rumus. Rumus untuk mencari median ada dua
yakni median ganjil dan median genap.
Median Ganjil
Median ganjil maksudnya median dari data yang
jumlah datumnya ganjil. Untuk mencari median yang datanya memiliki datum ganjil
terlebih dahulu urutkan data tersebut dari datum terkecil ke datum terbesar
kemudian posisi atau letak datum yang kena median dapat dicari dengan rumus:
D = (jumlah
datum/2) + 0,5
dimana D
merupakan datum yang kena median.
Median
Genap
Median genap maksudnya median dari suatu data
yang jumlah datumnya genap. Sama seperti mencari median ganjil, pada median
genap datanya harus diurutkan terlebih dahulu. Karena datumnya genap maka
mediannya ada diantara dua datum ditengah-tengah data. Harus dicari terlebih
dahulu posisi kedua datum tersebut, yakni Dn dan Dn + 1.
D1 = jumlah datum/2
dan
D2 = Dn + 1
Kemudian untuk mencari mediannya dapat
menggunakan rumus:
Me = (nilai D1 + nilai D2)/2
Dimana:
Me =
nilai median
D1 =
posisi datum pertama yang kena median
D2 =
posisi datum kedua yang kenamedian.
3. Modus
Datum-datum yang menyusun suatu data tentu bervariasi.
Ada datum yang muncul hanya sekali. Ada juga datum yang muncul lebih dari
sekali. Datum yang paling sering muncul dinamakan modus dan biasanya
dinotasikan dengan Mo. Modus suatu data bisa satu, dua, tiga, atau lebih,
bahkan tidak ada.
Contoh Soal
1.Nilai delapan
kali ulangan matematika Elsa Andina adalah 8, 8, 6, 7, 6, 7, 9, 9. Tentukan nilai
rata-rata dari Elsa Andina tersebut.
2. Tentukan median dari data berikut ini: 71, 74,
70, 72, 69, 80, 76, 81, 71, 68, 75, 73.
3. Tentukan modus dari setiap data berikut.
1). 12, 10, 8, 10, 9, 7, 8, 6, 5.
Penyelesaian
1.
Ẍ = jumlah
datum/banyak datum
Ẍ = (8 + 8 + 6 +
7 + 6 + 7 + 9 + 9)/8
Ẍ = 60/8
Ẍ = 7,5
Jadi nilai rata-rata
dari Elsa Andina tersebut adalah 7,5
2.
Urutkan dahulu data tersebut dari datum terkecil
ke datum terbesar sehingga diperoleh bagan berikut:
68, 69, 70, 71, 71, 72,
73, 74, 75, 76, 80, 81
Jumlah datunya ada 12, maka posisi datum yang
kena median adalah:
D1 = jumlah datum/2
D1 = 12/2
D1 = 6
dan
D2 = Dn + 1
D2 = 6 + 1
D2 = 7
Jadi posisi median ada di tengah-tengah datum
ke-6 dan ke-7 yaitu 72 dan 73. Nilai mediannya dapat dicari dengan menggunkan
rumus:
Me = (nilai D1 + nilai D2)/2
Me = (72 + 73)/2
Me = 72,5
Jadi mediannya adalah 72,5.
3. Datum
yang paling sering muncul adalah 8 dan 10, yaitu sebanyak dua kali. Dengan
demikian, modusnya ada dua, yaitu 8 dan 10. Data yang memiliki dua modus disebut
bimodal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar